Angklung dan Rebana Mengalun Hingga ke Negeri Cina
Angklung dan rebana, dua alat musik khas Indonesia yang sangat populer di tanah air ini akhir tahun 2013 kemarin mengalun di negeri Cina. Adalah pelajar yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok cabang Nanchang yang mengenalkan dua alat musik tersebut ke masyarakat Cina, khususnya di kota Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi.
Penampilan angklung tersebut disuguhkan dalam pentas budaya akhir tahun program Pascasarjana Universitas Nanchang. Acara yang diadakan Senin (30/12/2013) tersebut bertempat di ruang Music Hall Yuyong Guan Universitas Nanchang yang dipadati sekitar 500 penonton.
Yang menarik, para penampil angklung tersebut adalah 16 mahasiswi asli Cina yang memainkan instrumen musik "My Heart Will Go On" dengan iringan petikan gitar oleh Farkhandika Akbar, mahasiswa program bahasa Mandarin Universitas Nanchang dan Nurwidianto selaku konduktor.
Penampilan tersebut adalah penampilan kedua kalinya mereka setelah sebelumnya mereka tampil dalam pentas Indonesian Food Festival pertengahan November 2013 yang diadakan PPI Tiongkok Nanchang di kampus yang sama.
Alat musik angklung yang didapat dari bantuan KBRI Beijing tersebut, diajarkan tiap akhir pekan selama dua bulan kepada puluhan mahasiswa-mahasiswi Universitas Nanchang yang asli Cina di bawah bimbingan Nurwidianto, mahasiswa asal Kendal, Jawa Tengah yang mengambil S2 jurusan Aplikasi Matematika Universitas Nanchang.
“Kita sangat bangga bisa mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Cina, apalagi dalam hal ini angklung adalah bagian dari salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui Unesco, mereka sangat interest terhadap budaya Indonesia,” ujar Nurwidianto yang juga Wakil Ketua PPI Tiongkok Cabang Nanchang.
Penampilan angklung tersebut disuguhkan dalam pentas budaya akhir tahun program Pascasarjana Universitas Nanchang. Acara yang diadakan Senin (30/12/2013) tersebut bertempat di ruang Music Hall Yuyong Guan Universitas Nanchang yang dipadati sekitar 500 penonton.
Yang menarik, para penampil angklung tersebut adalah 16 mahasiswi asli Cina yang memainkan instrumen musik "My Heart Will Go On" dengan iringan petikan gitar oleh Farkhandika Akbar, mahasiswa program bahasa Mandarin Universitas Nanchang dan Nurwidianto selaku konduktor.
Penampilan tersebut adalah penampilan kedua kalinya mereka setelah sebelumnya mereka tampil dalam pentas Indonesian Food Festival pertengahan November 2013 yang diadakan PPI Tiongkok Nanchang di kampus yang sama.
Alat musik angklung yang didapat dari bantuan KBRI Beijing tersebut, diajarkan tiap akhir pekan selama dua bulan kepada puluhan mahasiswa-mahasiswi Universitas Nanchang yang asli Cina di bawah bimbingan Nurwidianto, mahasiswa asal Kendal, Jawa Tengah yang mengambil S2 jurusan Aplikasi Matematika Universitas Nanchang.
“Kita sangat bangga bisa mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Cina, apalagi dalam hal ini angklung adalah bagian dari salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui Unesco, mereka sangat interest terhadap budaya Indonesia,” ujar Nurwidianto yang juga Wakil Ketua PPI Tiongkok Cabang Nanchang.
No comments